Bearing atau lebih dikenal dengan laher, keberadaannya sering disepelekan mengingat bentuknya yang kecil. Namun, bearing sendiri berfungsi sebagai penggerak roda motor. Umumnya bearing digunakan untuk mempermudah roda dalam berputar, sehingga bisa berjalan seperti pada umumnya. Perlu anda ketahui bahwa tanda bearing motor rusak perlu diketahui bagi setiap pengguna sepeda motor. Pentingnya kenyamanan dan keamanan dalam berkendara, hal ini tidak boleh diabaikan. Karena banyak dari anda yang menghiraukan akan penggunaan bearing secara umum.
Kerusakan pada bearing motor tidak dapat kita hindari. Bahkan kerusakan semacam ini dapat terjadi sewaktu-waktu. Anda bisa melihat bearing dari jenis kendaraan anda, untuk menggantinya. Tentunya setiap bearing ini berbeda-beda bentuknya, ada yang untuk motor dan untuk mobil, jika anda pengendara motor lebih baik anda membeli bearing untuk motor. Sebagai pengendara motor, harus siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi. Oleh karena itu, kerusakan bearing pada umumnya disebabkan oleh 4 hal sebagai berikut:
Pelumasan bearing yang tidak tepat
Kerusakan bearing karena faktor penggunaan pelumas (lubricant) yang tidak tepat menempati urutan pertama. Penyebab ini meliputi penggunaan jenis lubricant yang tidak tepat, quantity dan waktu pelumasan ulang (relubrikasi) yang kurang pas dan mutu pelumas yang tidak baik. Masalah ini dapat ditangani dengan cara berkonsultasi dengan Eonchemicals untuk mendapatkan rekomendasi penggunaan Molykote lubricant yang tepat untuk bearing Anda. Dengan pelumas yang tepat, maka biaya operasional dapat dihemat karena:
- Pelumas lebih awet, sehingga tidak boros
- Interval lubrikasi lebih lama, sehingga hemat waktu dan tenaga kerja
- Bearing lebih awet, sehingga pembelian bearing menurun
- Kerusakan besar dan tiba-tiba dapat dihindari, karena bearing lebih awet dan down time perawatan mesin dapat dijadwalkan lebih tepat dan lebih baik
Kelebihan beban
Mesin yang beroperasi dengan beban berlebih dapat memperpendek masa pakai bearing. Akibatnya, proses penggantian bearing menjadi lebih sering. Akibat buruk lainnya adalah terjadinya down time secara mendadak karena bearing rusak secara tiba-tiba. Masalah ini dapat diatasi dengan setting ulang beban kerja, atau mengganti bearing dengan spesifikasi yang lebih tinggi. Jika keduanya sulit dilakukan, maka harus dilakukan monitoring ketat terhadap kondisi mesin dan bearing untuk menghindari kerusakan bearing mendadak.
Instalasi bearing yang kurang baik
Instalasi atau pemasangan bearing yang longgar berakibat pada terjadinya fretting corrosion. Pemasangan bearing terlalu ketat, dapat menimbulkan panas berlebih pada bearing karena gesekan. Instalasi bearing yang kurang baik biasanya terjadi karena tidak tersedianya peralatan yang lengkap dan sesuai, sehingga instalasi bearing dilakukan dengan alat yang tidak direkomendasikan. Selain itu, dapat serta karena teknisinya belum mendapatkan coaching yang benar untuk proses instalasi. Bahkan, ada kemungkinan teknisi tidak mengetahui efek buruknya, sehingga instalasinya dilakukan asal-asalan. Solusinya dengan menyediakan peralatan instalasi yang lengkap, dan teknisi yang dapat diandalkan untuk pekerjaan tersebut.
Kontaminasi
Pasir, debu dan butiran steel seringkali tidak disadari masuk ke dalam lingkungan kerja bearing dan mengakibatkan kerusakan pada bearing. Umumnya kontaminan-kontaminan tersebut masuk melalui grease yang handlingnya tidak tidak memperhatikan kebersihan. Masalah ini diatasi dengan menjaga kebersihan di space bearing. Saat melakukan pelumasan, pastikan memakai peralatan yang bersih dan tidak di space banyak angin yang menerbangkan debu.
Menentukan pelumas bearing yang tepat
Untuk memberikan rekomendasi pelumas yang tepat, Eonchemicals akan berkunjung ke tempat Anda untuk analisa LETS (Load, setting, Temperature, Velocity). Jika data-data tersebut telah didapat, selanjutkan dipilih Molykote lubricant yang sesuai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar